Telah dibaca

Jumat, 22 Mei 2015

KAWAH IJEN

Wisata Banyuwangi
Kawah Ijen letaknya antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi.
Diambil dari majalah linkers, bulan februari 2015
Perjalanan seorang photografer, Gatot Subroto 

Semangat dari Kawah Ijen
Ijen bukan soal mencapai puncak gunung asri yang enak dipandang diperjalanan yang menantang. Ijen dan para penambang belerangnya memberikan cerita lain. Sebuah cerita tentang semangat menjalani pilihan untuk hidup.
Kawah Ijen Sumber belerang

Ijen ibarat kawah Candradimuka.bagaimana tidak untuk mencapai puncak dari gunung yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten banyuwangi, saya harus berjalan kaki terlebih dahulu sekitar dua jam,. Ini berbeda dengan Gunung Bromo yang menawarkan banyak alternatif kendaraan bagi pengunjung, mulai dari roda empat sampai ojek.

meski begitu rasa lelah yang menjalari kaki perlahan-lahan lenyap ketika saya mulai mendekat pinggiran kawah di puncak Gunung Ijen. pemandangan yang terpampang di depan mata saya adalah harga yang lebih pantas untuk perjalanan yang saya tempuh. Danau kawah yang berwarna hijau tampak kontras dengan lereng berwarna merah yang mengelilinginya. Kepulan asap berwarna kuning keemasan yang berasal dari salah satu sudut kawah terlihat membumbung, meraih biru langit yang hari itu tampak cerah. saya tercekat melihat itu semua. kawah yang ada di depan mata saya adalah salah satu kawah yang memiliki karakteristik unik. keasaman kawah Ijen yang mendekati nol dengan suhu kawah sekitar 200 derajat celcius mendaulat kawah ini sebagai salah satu kawah yang derajat keasamannya terbesar didunia. Kondisi ini menyebabkan tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan di dalam danau kawah terebut, bahkan tubuh manusiapun akan larut dengan cepat manakala tercelup dalam kawah.

Jika ingin mencapai dasar kawah, kita harus berhati - hati melintasi jalur yang sangat terjal dan berbatu. Ini sebenarnya tidak disarankan untuk pengunjung. Disamping terjal , asap kawah yang mengandung belerang sangat berbahaya kalau sampai terhirup oleh pengunjung. Diperlukan masker khusus dan kacamata tertutup apabilapengunjung nekat menuruni tebung menuju kawah. Dengan kondisi alam yang cantik sekaligus berbahaya ini para penambang belerang merayapi lereng - lereng Kawah Ijin. Mereka memilih menghadapi bahaya dan kerasnya alam untuk bisa untuk bisa menjalani hidup. Tanpa pengaman dan dengan peralatan sederhana.  mereka menuruni dasar kawah untuk menggali lelehan belerang beku. Para penambang belerang ini menjadi bagian pemandangan yang dapat disaksikan di Kawah Ijen. Setiap hari merka menembus asap tebal sambil memikul keranjang berisi belerang beku seberat 75 kg  hingga 90 kg menuju POs Paltuding di kaki gunung.Sekali angkut bayaran yang diterima para penambang belerang ini berkisar Rp 75,000,- hingga Rp 100,000,-. Para penambang sebagian besar berasal dari Banyuwangi. Selama bekerja mereka menginap di Pos Bunder , sebuah penginapan sederhana yang ruang tidurnya menjadi satu dengan dapur. Seorang penambang yang sedang beristirahat menceritakan kepada saya bahwa mereka telah melakukan pekerjaan ini slama puluhan tahun, bahkan turun temurun.sama sekali tidak ada keluh kesah keluar dari bibirnya. Kulit pada pundak dan kaki yang terlihat mengeras akibat tumpukan luka kering seolah menegaskan semangat berlapis yang tak menipis karena tantangan di hadapannya.

Ada dua cara untuk menuju Kawah Ijen. Yang pertama adalah dengan berkendara sendiri. Bila citilinker datang dari arah Surabaya, ambil jalur Bondowoso - Wonosari - Tapen - Sempol untuk mencapai Paltidung. cara yang kedua adalah melalui Banyuwangi dengan melewati rute Desa Licin menuju Paltidung. Cara kedua adalah alternatif baru yang muncul sejak dibukanya bandar udara di Banyuwangi.

Paltidung adalh titik terakhir yang dapat di tempuh dengan kendaraan. dari Paltidung, citilinker akan melakukan pendakian sejauh 3 km untuk mencapai  di kawah . sebelum melakukan pendakian pengunjung diwajibkan melapor kepada petugas di Pos PHPA.


Bagi citilinker yang ingin ke Kawah Ijen, sebaiknya melakukan persiapan fisik mengingat tanjakan yang akan dilalui  cukup terjal. di tengah-tengah pendakian , citilinker bisa beristirahat selam beberapa saat di Pos Bunder. Setelah melewati pos ini, beberapa jalur cenderung landai sehingga perjalanan tidak seberat sebelumnya. Apabila membawa beban berlebih , dapat memanfaatkan jasa porter untuk membawakan tas atau perlengkapan lainnya dengan imbalan sekitar Rp 100,000,- pergi - pulang.

/* Photo Gallery styles */ .gallery { margin: 100px auto 0; width: 800px; } .gallery a { display: inline-block; height: 135px; position: relative; width: 180px; /* CSS3 Prevent selections */ -moz-user-select: none; -webkit-user-select: none; -khtml-user-select: none; user-select: none; } .gallery a img { border: 8px solid #fff; border-bottom: 20px solid #fff; cursor: pointer; display: block; left: 0px; position: absolute; top: 0px; width: 100%; z-index: 1; /* CSS3 Box sizing property */ -moz-box-sizing: border-box; -webkit-box-sizing: border-box; -o-box-sizing: border-box; box-sizing: border-box; /* CSS3 transition rules */ -webkit-transition: all 1.0s ease; -moz-transition: all 1.0s ease; -o-transition: all 1.0s ease; transition: all 1.0s ease; /* CSS3 Box Shadow */ -moz-box-shadow: 2px 2px 4px #444; -webkit-box-shadow: 2px 2px 4px #444; -o-box-shadow: 2px 2px 4px #444; box-shadow: 2px 2px 4px #444; } /* Custom CSS3 rotate transformation */ .gallery a:nth-child(1) img { -moz-transform: rotate(-25deg); -webkit-transform: rotate(-25deg); transform: rotate(-25deg); } .gallery a:nth-child(2) img { -moz-transform: rotate(-20deg); -webkit-transform: rotate(-20deg); transform: rotate(-20deg); } .gallery a:nth-child(3) img { -moz-transform: rotate(-15deg); -webkit-transform: rotate(-15deg); transform: rotate(-15deg); } .gallery a:nth-child(4) img { -moz-transform: rotate(-10deg); -webkit-transform: rotate(-10deg); transform: rotate(-10deg); } .gallery a:nth-child(5) img { -moz-transform: rotate(-5deg); -webkit-transform: rotate(-5deg); transform: rotate(-5deg); } .gallery a:nth-child(6) img { -moz-transform: rotate(0deg); -webkit-transform: rotate(0deg); transform: rotate(0deg); } .gallery a:nth-child(7) img { -moz-transform: rotate(5deg); -webkit-transform: rotate(5deg); transform: rotate(5deg); } .gallery a:nth-child(8) img { -moz-transform: rotate(10deg); -webkit-transform: rotate(10deg); transform: rotate(10deg); } .gallery a:nth-child(9) img { -moz-transform: rotate(15deg); -webkit-transform: rotate(15deg); transform: rotate(15deg); } .gallery a:nth-child(10) img { -moz-transform: rotate(20deg); -webkit-transform: rotate(20deg); transform: rotate(20deg); } .gallery a:nth-child(11) img { -moz-transform: rotate(25deg); -webkit-transform: rotate(25deg); transform: rotate(25deg); } .gallery a:nth-child(12) img { -moz-transform: rotate(30deg); -webkit-transform: rotate(30deg); transform: rotate(30deg); } .gallery a:focus img { cursor: default; height: 250%; left: -150px; top: -100px; position: absolute; width: 250%; z-index: 25; /* CSS3 transition rules */ -webkit-transition: all 1.0s ease; -moz-transition: all 1.0s ease; -o-transition: all 1.0s ease; /* CSS3 transform rules */ -moz-transform: rotate(0deg); -webkit-transform: rotate(0deg); -o-transform: rotate(0deg); transform: rotate(0deg); } ]]>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar